.png)
KABARSULSEL.COM, SOPPENG - Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-37 tahun 2025 di Kabupaten Soppeng berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati, Jumat, 2 Mei 2025. Dengan mengangkat tema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua", upacara ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle.
Dalam amanatnya, Selle membacakan sambutan tertulis Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti. Ia menyampaikan bahwa Hardiknas bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi menjadi momen reflektif dan afirmatif atas komitmen bangsa dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat.
“Pendidikan adalah jalan membangun kepribadian, akhlak mulia, dan peradaban bangsa,” tulis Menteri Mu’ti dalam sambutan tersebut. Ia menambahkan, pendidikan juga merupakan sarana mobilitas sosial-politik yang bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat Indonesia.
Dalam sambutan itu, Menteri juga menegaskan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menjadikan pendidikan sebagai prioritas pembangunan nasional, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita keempat. Revitalisasi infrastruktur pendidikan, pemanfaatan teknologi digital, dan peningkatan kompetensi guru menjadi pilar utama yang ditekankan pemerintah pusat.
“Guru bukan hanya fasilitator, tapi juga mentor, konselor, bahkan orang tua kedua bagi peserta didik,” ujar Mu’ti.
Menteri juga menyoroti pentingnya partisipasi semesta dalam membangun pendidikan nasional. Keterlibatan pemerintah, keluarga, masyarakat, dunia usaha, dan media massa menjadi kunci keberhasilan layanan pendidikan sebagai hak publik. Pemerintah, katanya, tidak bisa berjalan sendiri dalam membangun generasi unggul dan kuat.
Upacara Hardiknas 2025 di Soppeng turut dihadiri jajaran pejabat penting daerah, antara lain Ketua DPRD Kabupaten Soppeng, unsur Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri dan Wakil Ketua Pengadilan Agama Watansoppeng, para Kepala SKPD, pengurus PGRI, serta perwakilan Perkumpulan Insan Purnakaryawan.
Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan nyata terhadap perbaikan mutu pendidikan di daerah. Di akhir upacara, gema semangat dan harapan untuk pendidikan inklusif dan bermutu terus digaungkan—menjadi pengingat bahwa mencerdaskan bangsa adalah tugas bersama.
.jpg)