KABARSULSEL.COM, WAJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) terus bergerak melakukan pembenahan untuk penanganan banjir. Titik wilayah yang jadi langganan banjir jadi fokus.
Salah satu fokus saat ini di sekitar Pasar Sentral Sengkang. Setelah melakukan penggalian untuk perluasan drainase, kini berlanjut ke tahap pembangunan saluran.
Kepala Dinas PUPRP Wajo, Andi Pameneri, mengatakan sesuai instruksi Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran, dalam penanganan banjir, untuk tahap pertama dilakukan di kawasan Pasar Sentral Sengkang.
"Di kawasan ini sebelumnya, hujan sedikit saja, air langsung meluap ke jalan. Hal ini dikarenakan saluran drainase sebelumnya sempit sehingga kita lakukan penambahan volume," kata Pameneri yang dikonfirmasi, Jumat (17/11/2022).
Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Wajo ini melanjutkan, untuk paket pekerjaan pembangunan drainase ini dilakukan dengan beton pracetak.
"Nilai kontraknya Rp1,98 miliar tertanggal 20 Oktober 2022 dengan jangka waktu penyelesaian sampai tanggal 18 Desember 2022," ujar Pameneri.
Pameneri mengungkapkan, dengan dilakukannya penambahan volume saluran drainase di wilayah tersebut, mulai dari penggalian sampai saat ini bahkan sebelum terpasang beton, tidak pernah lagi ditemukan luapan air meski curah hujan tinggi.
"Drainase nanti akan berfungsi sebagai trotoar. Jadi, kita meminta kepada pemilik toko agar tidak melakukan aktivitas apa pun di atasnya atau mengubah bentuknya. Semoga ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan dinikmati oleh seluruh masyarakat," harapnya.
Pameneri juga menyampaikan permohonan maaf atas segala gangguan yang ditimbulkan selama pembangunan drainase tersebut. "Insyaallah risiko gangguan yang ditimbulkan saat pembangunan akan sebanding dengan manfaatnya kelak, bahkan manfaatnya akan lebih banyak," tuturnya.(*)