Iklan

Iklan

Retak di Dalam Rumah Beringin, Ketika Golkar Soppeng Tak Lagi Satu Komando

22 Juni 2025, 10:25 WIB Last Updated 2025-06-22T02:25:11Z

Ilustrasi


KABARSULSEL.SOPPENG - Di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, aroma kekuasaan mulai terasa mengambang. Di ruang paripurna DPRD yang biasanya riuh, deretan kursi kuning Partai Golkar mendadak kosong pada Jumat, 20 Juni 2025 yang lalu.

Bukan satu atau dua, tapi seluruh anggota fraksi partai penguasa itu absen. Agenda penting pun tertunda, pengesahan perubahan jadwal RPJMD.

Tak butuh waktu lama hingga publik mulai bertanya-tanya. Apakah ini sekadar miskomunikasi, atau tanda-tanda pecahnya kekompakan internal partai berlambang pohon beringin itu?

Di balik panggung formal DPRD, dinamika internal Golkar Soppeng tengah memanas. Kursi Ketua DPD II Partai Golkar Soppeng yang kini ditempati Andi Kaswadi Razak mulai digoyang. 

Dua nama mulai ramai diperbincangkan sebagai calon penerus, putranya sendiri, Andi Muhammad Farid, yang kini menjabat Ketua DPRD Soppeng, dan Bupati Suwardi Haseng kader Golkar yang perlahan menunjukkan manuver politiknya.

Ironisnya, Suwardi justru sempat tak mendapat restu Golkar saat awal pencalonan pada Pilkada 2024 lalu. Tapi arahan DPP mengubah peta, dan Kaswadi Razak meski sempat terlihat enggan akhirnya menyerahkan dukungan kepada pasangan H.Suwardi Haseng - Selle KS Dalle.

Kini, setelah Suwardi memenangkan kontestasi dan menjabat sebagai Bupati, sinyal ketidakharmonisan mulai terasa. 

Beberapa sidang penting tak dihadiri Golkar. Yang paling baru, rapat perubahan jadwal pengesahan , batal karena absennya seluruh anggota Golkar. 

Sejumlah pihak menilai, ini bukan sekadar urusan administratif tapi pertarungan diam-diam antara pemimpin partai dan kepala daerah, yang sama-sama kader.

Jika Suwardi ingin memastikan stabilitas pemerintahannya lima tahun ke depan, ia harus menguasai Golkar Soppeng. 

Namun, misi itu bukan tanpa tantangan. Dinasti politik Kaswadi, lewat Andi Farid, punya jaringan akar rumput yang kuat.

Golkar Soppeng berada di persimpangan, Situasi ini menandai babak baru dalam perebutan kekuasaan di internal partai beringin. 

Apakah Golkar Soppeng akan tetap berada dalam kendali politik keluarga Kaswadi, atau akan beralih ke tangan Bupati Suwardi? Waktu akan menjawab, dan masyarakat menanti. (Dal)
Komentar

Tampilkan

  • Retak di Dalam Rumah Beringin, Ketika Golkar Soppeng Tak Lagi Satu Komando
  • 0

Terkini

Topik Populer

Iklan