SOPPENG - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI Supriansa melaksanakan reses di Rumah Tahanan Klas IIB Soppeng Selasa (10/3/2020)
Kepala Rutan Klas IIB Soppeng Syamsurijal mengatakan saat ini Rutan soppeng sudah over kapasitas mencapai 200 persen, untuk menampung warga binaan.
“Untuk saat ini jumlah warga binaan kita ada sebanyak 116 orang, kalau kapasitas sebenarnya hanya untuk 61 orang,” jelasnya.
Selain itu dirinya juga menyampaikan gambaran umum serta kondisi riil Rutan klas II Watansoppeng
Dihadapan warga binaan, Anggota DPR RI dari komisi IIi Supriansa mengatakan, tidak ada satupun warga binaan yang berada disini mengiginkan berada di tempat ini. Hal itu semata-mata keterpaksaan saja, untuk itu dirinya berharap selama Menjalani proses disini bisa dijalani dengan baik
" Saya berharap warga binaan selama menjalani proses di rutan ini bisa merubah diri dan menjadi orang berguna, karena nantinya pasti akan kembali ke masyarakat," ujarnya
Selain itu, Supriansa juga menyinggung bangunan Rutan Klas II Soppeng yang saat ini sudah melebihi jumlah kapasitas, dimana kita ketahui rutan yang dibangun sejak jaman belanda di tahun 1901 memang sudah membutuhkan bangunan baru.
" Bangunan ini sejak tahun 1901, kita perihatin melihat rutan ini yang berfungsi sudah melebih kapasitasnya,"kata Supriansa
" Namun Kita juga harus bersyukur karena warga binaan di Soppeng masih tidur di tempat yang layak, dan tidak tidur disamping toilet, banyak tempat di daerah lain kondisinya lebih memprihatinkan," sambung Supriansa
Meski demikian, dirinya saat ini sudah melakukan upaya agar rutan soppeng bisa dipindahkan ke lokasi lain dan ketempat yang lebih baik
" Saya tetap akan perjuangkan ini, saya sudah tau betul kondisi ini, saya tidak berhenti sampai itu terkabul," disambut tepuk tangan pegawai rutan Soppeng.
Supri sapaan akrab Supriansa juga berterima kasih kepada petugas lapas karena selama ini telah bekerja untuk membimbing dan membina warga lapas di Kabupaten Soppeng,
" Pekerjaan sebagai petugas lapas itu berat, karakter warga binaan pasti berbeda-beda, dan orang yang masuk di dalam sini kita harus bina dengan baik, karena selepas dari sini warga binaan akan kembali ke masyarakat," ujarnya
Kepala Rutan Klas IIB Soppeng Syamsurijal mengatakan saat ini Rutan soppeng sudah over kapasitas mencapai 200 persen, untuk menampung warga binaan.
“Untuk saat ini jumlah warga binaan kita ada sebanyak 116 orang, kalau kapasitas sebenarnya hanya untuk 61 orang,” jelasnya.
Selain itu dirinya juga menyampaikan gambaran umum serta kondisi riil Rutan klas II Watansoppeng
Dihadapan warga binaan, Anggota DPR RI dari komisi IIi Supriansa mengatakan, tidak ada satupun warga binaan yang berada disini mengiginkan berada di tempat ini. Hal itu semata-mata keterpaksaan saja, untuk itu dirinya berharap selama Menjalani proses disini bisa dijalani dengan baik
" Saya berharap warga binaan selama menjalani proses di rutan ini bisa merubah diri dan menjadi orang berguna, karena nantinya pasti akan kembali ke masyarakat," ujarnya
Selain itu, Supriansa juga menyinggung bangunan Rutan Klas II Soppeng yang saat ini sudah melebihi jumlah kapasitas, dimana kita ketahui rutan yang dibangun sejak jaman belanda di tahun 1901 memang sudah membutuhkan bangunan baru.
" Bangunan ini sejak tahun 1901, kita perihatin melihat rutan ini yang berfungsi sudah melebih kapasitasnya,"kata Supriansa
" Namun Kita juga harus bersyukur karena warga binaan di Soppeng masih tidur di tempat yang layak, dan tidak tidur disamping toilet, banyak tempat di daerah lain kondisinya lebih memprihatinkan," sambung Supriansa
Meski demikian, dirinya saat ini sudah melakukan upaya agar rutan soppeng bisa dipindahkan ke lokasi lain dan ketempat yang lebih baik
" Saya tetap akan perjuangkan ini, saya sudah tau betul kondisi ini, saya tidak berhenti sampai itu terkabul," disambut tepuk tangan pegawai rutan Soppeng.
Supri sapaan akrab Supriansa juga berterima kasih kepada petugas lapas karena selama ini telah bekerja untuk membimbing dan membina warga lapas di Kabupaten Soppeng,
" Pekerjaan sebagai petugas lapas itu berat, karakter warga binaan pasti berbeda-beda, dan orang yang masuk di dalam sini kita harus bina dengan baik, karena selepas dari sini warga binaan akan kembali ke masyarakat," ujarnya