KABARSULSEL.COM, SOPPENG – Pemerintah Kabupaten Soppeng meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Awards Tahun 2024 sebagai wujud komitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Penghargaan ini diterima langsung oleh Wakil Bupati Soppeng, Lutfi Halide, dari Presiden International Social Security Association (ISSA), Sri Dato Mohammed Azman Aziz, dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dalam acara yang berlangsung di Krakatau Grand Ballroom, TMII, Jakarta Timur, pada Kamis malam, 8 Agustus 2024.
Sebanyak 33 Kepala Daerah Provinsi dan 460 Kepala Daerah Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia berhasil meraih predikat UHC dalam acara tersebut, yang merupakan bentuk apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam mendaftarkan penduduknya pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Watampone, Indira Azis Rumalutur, menyatakan bahwa capaian UHC di wilayah kerjanya, yang meliputi Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai, telah melampaui target pemerintah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu 98%. Ia juga menambahkan bahwa persentase keaktifan peserta JKN di masing-masing kabupaten bervariasi, dengan Soppeng mencapai 73,77%.
Indira berharap dukungan dari pemerintah daerah untuk menjaga keberlanjutan Program JKN dengan memastikan ketersediaan anggaran yang memadai.
Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin menyampaikan terima kasih kepada semua pemerintah daerah yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mendukung Program JKN. Ia menekankan bahwa pencapaian UHC di berbagai daerah mencerminkan komitmen negara dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga mendapatkan pengakuan internasional dari ISSA. Penghargaan ini menegaskan posisi Indonesia di kancah global sebagai negara yang serius dalam perlindungan jaminan kesehatan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, mengungkapkan terima kasihnya kepada semua kepala daerah atas kesuksesan Program JKN. Menurutnya, capaian UHC di berbagai daerah merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program JKN.
Per 1 Agustus 2024, jumlah peserta JKN telah mencapai 276.520.647 jiwa, atau 98,15% dari total penduduk Indonesia. BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 23.205 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.129 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk memastikan akses layanan kesehatan.
Ghufron menambahkan bahwa BPJS Kesehatan telah menggelontorkan Rp34,7 triliun untuk membayar pelayanan kesehatan 29,7 juta kasus penyakit berbiaya katastropik, dan menekankan pentingnya deteksi dini dalam mengendalikan angka penderita penyakit tersebut. "Lebih cepat diketahui, lebih cepat penanganannya," tutupnya. (Adv)